Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, mengasih sayangi, mendoakan, taat dan patuh kepadanya, menunaikan kewajiban terhadapnya dan melakukan hal-hal yang membuat kedua orangtua ridho, serta meninggalkan sesuatu yang membuatnya murka adalah kewajiban yang harus dilaksanakan setiap anak.
Orangtua adalah perantara bagi kehadiran kita dimuka bumi ini, merekalah yang pertama kali mengasuh, mengajar dan mendidik kita. Hadirnya seorang ibu yang telah mengandung selama ± 9 bulan, menjaga kandungannya dengan penuh kasih-sayang, selalu rutin membawanya ke bidan untuk memeriksakan kondisi kandungan serta kondisi kesehatannya. Dalam mengerjakan sesuatu ia selalu berhati-hati, tidak berani mengerjakan yang menurutnya akan membawa dampak buruk bagi kandungannya, dalam hal makanpun beliau akan selalu memilih setiap apa yang akan dimakan, setiap hari selalu berdoa agar kandungannya sehat, lahir dengan sempurna dan agar kelak menjadi anak yang sholeh/sholehah. Sampai pada proses kelahiranpun beliau menghadapi dengan tegar meski nyawa sebagai taruhannya. Dan tidak berhenti disitu, setelah anaknya lahir beliau disibukkan dengan menyusui, ditengah malam yang dingin ibu pun dengan ikhlas mengganti pakaian yang basah, rasa sabar dan tabah senantiasa menghiasi dirinya.
Sementara ayah dengan bermandikan keringat bersusah payah mencari nafkah demi kelangsungan hidup sang anak, tanpa sedikitpun merasa lelah dan menderita, bahkan dengan ikhlas melakukannya demi masa depan anak-anak.
Jadi sangat keterlaluan seandainya kita mengabaikan serta menyia-nyiakan kasih sayang dan penderitaan orang tua, membiarkan orang tua hidup terlantar dan sengsara pada akhir hayatnya, sangat besar dosanya bila kita sebagai anak yang telah dibesarkan dalam belaian kasih sayangnya tidak menjunjung tinggi perintahnya, memelihara dan menyantuni orangtua, sekalipun mereka sama sekali tidak mengharapkan imbalan balasan dari anaknya. Balasan kebaikan bukan satu-satunya harapan, tetapi menjadi insan yang berguna merupakan dambaan ibu dan bapak setiap saat.
Dengan melihat perjuangan beliau, lalu apa yang bisa kita berikan? Ada beberapa hal yang akan membuat hati orang tua menjadi lega dan bangga, yaitu:
Pertama: berbakti
Pada suatu waktu ada seorang lelaki datang menghadap Rasulullah, seraya berkata: ”Ya Rasulullah, aku ingin sekali berjihad, akan tetapi aku tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakannya.” Rasulullah balik bertanya: “Adakah salah seorang diantara orang-tuamu masih hidup?” Jawabnya: “Ya,Ibuku masih hidup.” Maka Rasulullah kemudian bersabda: “Temuilah Allah dengan bersikap berbakti kepada orangtuamu, jika kamu melakukannya maka berarti beroleh pahala sama dengan pahala orang yang beribadah haji, umrah dan berjihad di jalan Allah.” Demikian Imam Abu Ya’la & Thabrani meriwayatkan. Jadi. Berbakti kepada orangtua adalah lebih utama daripada berjihad di jalan Allah.
Berbakti kepada kedua orangtua tidak terbatas hanya ketika kedua orangtua masih hidup, bahkan hal ini masih tetap terbuka sekalipun mereka berdua telah tiada. Salah satu diantaranya ialah ber-silaturrahim atau memelihara hubungan persaudaraan dengan teman-teman orangtua.
Kedua: mengabdi dan rendah diri
Pengabdian anak terhadap orangtuanya sangatlah penting namun pengabdian ini harus dilandasi dengan keimanan, artinya jika apa yang diperintahkan ternyata dilarang oleh agama maka tidak ada kewajiban atas perintahnya. Hanya saja sebagai anak tetap berkewajiban menggauli dengan baik, selalu bersikap rendah diri. Sikap santun dan berbakti kepadanya senantiasa harus ditunjukkan.
Selalu menghargai dan menghormati orangtua, tidak mengeluarkan kata-kata yang buruk atau kata-kata yang membuat hati orangtua tersinggung.
Ketiga: Merawatnya
Suatu kewajiban bagi sang anak adalah merawat kedua orangtuanya, sebagaimana beliau telah merawat kita sejak dalam kandungan hingga menjadi dewasa, mendidik kita, serta memberi perlindungan.
Keempat: Silaturrahim
Selalu menjaga hubungan baik dengan orangtua meskipun jaraknya jauh, hal ini bisa kita lakukan dengan silaturrahim. Disaat ada waktu senggang selalu mengunjunginya atau dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang sekarang sudah marak.
Hal ini agar hubungan anak dan orangtua tetap terjaga, sehingga akan tercipta nuansa romantis.
Kelima: Mendoakan
Setidaknya ada tiga amalan yang akan terus mengalir pahalanya meskipun pemiliknya telah meninggal dunia, tiga amalan tersebut adalah, Ilmu yang bermanfaat; Amal jariyah dan Doa anak sholeh.
Setiap orangtua akan merasa senang jika telah memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya termasuk mendidiknya, mengajari anaknya untuk selalu beramal dan memberi bekal agama yang kuat agar anaknya menjadi anak yang sholeh/sholehah.
Sedangkan doa kepada orangtua yang paling sering kita dengar adalah:
“Robbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo”
Artinya: “ Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtua-ku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil”
Jadi orangtua adalah cermin masa depan anak, bila dalam rumah tangga terbina hubungan yang harmonis antar anggota keluarga, saling memenuhi hak masing-masing serta saling menghormati. Maka sudah barang tentu anak-anak pun pada masa mendatang akan selalu menjunjung tinggi perintah orangtua, memelihara dan menjaganya ketika sudah lanjut usia, karena meskipun kita telah berbuat baik tapi jika kita masih mendurhakai orangtua sama halnya kita durhaka kepada Allah. Ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani “Taat kepada orangtua berarti taat kepada Allah, dan durhaka kepada orangtua berarti durhaka kepada Allah.”
Marilah kita bersama-sama untuk selalu berbuat baik, patuh, taat dan berbakti kepada kedua orangtua kita.
Mudah-mudahan ada manfaatnya.
Orangtua adalah perantara bagi kehadiran kita dimuka bumi ini, merekalah yang pertama kali mengasuh, mengajar dan mendidik kita. Hadirnya seorang ibu yang telah mengandung selama ± 9 bulan, menjaga kandungannya dengan penuh kasih-sayang, selalu rutin membawanya ke bidan untuk memeriksakan kondisi kandungan serta kondisi kesehatannya. Dalam mengerjakan sesuatu ia selalu berhati-hati, tidak berani mengerjakan yang menurutnya akan membawa dampak buruk bagi kandungannya, dalam hal makanpun beliau akan selalu memilih setiap apa yang akan dimakan, setiap hari selalu berdoa agar kandungannya sehat, lahir dengan sempurna dan agar kelak menjadi anak yang sholeh/sholehah. Sampai pada proses kelahiranpun beliau menghadapi dengan tegar meski nyawa sebagai taruhannya. Dan tidak berhenti disitu, setelah anaknya lahir beliau disibukkan dengan menyusui, ditengah malam yang dingin ibu pun dengan ikhlas mengganti pakaian yang basah, rasa sabar dan tabah senantiasa menghiasi dirinya.
Sementara ayah dengan bermandikan keringat bersusah payah mencari nafkah demi kelangsungan hidup sang anak, tanpa sedikitpun merasa lelah dan menderita, bahkan dengan ikhlas melakukannya demi masa depan anak-anak.
Jadi sangat keterlaluan seandainya kita mengabaikan serta menyia-nyiakan kasih sayang dan penderitaan orang tua, membiarkan orang tua hidup terlantar dan sengsara pada akhir hayatnya, sangat besar dosanya bila kita sebagai anak yang telah dibesarkan dalam belaian kasih sayangnya tidak menjunjung tinggi perintahnya, memelihara dan menyantuni orangtua, sekalipun mereka sama sekali tidak mengharapkan imbalan balasan dari anaknya. Balasan kebaikan bukan satu-satunya harapan, tetapi menjadi insan yang berguna merupakan dambaan ibu dan bapak setiap saat.
Dengan melihat perjuangan beliau, lalu apa yang bisa kita berikan? Ada beberapa hal yang akan membuat hati orang tua menjadi lega dan bangga, yaitu:
Pertama: berbakti
Pada suatu waktu ada seorang lelaki datang menghadap Rasulullah, seraya berkata: ”Ya Rasulullah, aku ingin sekali berjihad, akan tetapi aku tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakannya.” Rasulullah balik bertanya: “Adakah salah seorang diantara orang-tuamu masih hidup?” Jawabnya: “Ya,Ibuku masih hidup.” Maka Rasulullah kemudian bersabda: “Temuilah Allah dengan bersikap berbakti kepada orangtuamu, jika kamu melakukannya maka berarti beroleh pahala sama dengan pahala orang yang beribadah haji, umrah dan berjihad di jalan Allah.” Demikian Imam Abu Ya’la & Thabrani meriwayatkan. Jadi. Berbakti kepada orangtua adalah lebih utama daripada berjihad di jalan Allah.
Berbakti kepada kedua orangtua tidak terbatas hanya ketika kedua orangtua masih hidup, bahkan hal ini masih tetap terbuka sekalipun mereka berdua telah tiada. Salah satu diantaranya ialah ber-silaturrahim atau memelihara hubungan persaudaraan dengan teman-teman orangtua.
Kedua: mengabdi dan rendah diri
Pengabdian anak terhadap orangtuanya sangatlah penting namun pengabdian ini harus dilandasi dengan keimanan, artinya jika apa yang diperintahkan ternyata dilarang oleh agama maka tidak ada kewajiban atas perintahnya. Hanya saja sebagai anak tetap berkewajiban menggauli dengan baik, selalu bersikap rendah diri. Sikap santun dan berbakti kepadanya senantiasa harus ditunjukkan.
Selalu menghargai dan menghormati orangtua, tidak mengeluarkan kata-kata yang buruk atau kata-kata yang membuat hati orangtua tersinggung.
Ketiga: Merawatnya
Suatu kewajiban bagi sang anak adalah merawat kedua orangtuanya, sebagaimana beliau telah merawat kita sejak dalam kandungan hingga menjadi dewasa, mendidik kita, serta memberi perlindungan.
Keempat: Silaturrahim
Selalu menjaga hubungan baik dengan orangtua meskipun jaraknya jauh, hal ini bisa kita lakukan dengan silaturrahim. Disaat ada waktu senggang selalu mengunjunginya atau dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang sekarang sudah marak.
Hal ini agar hubungan anak dan orangtua tetap terjaga, sehingga akan tercipta nuansa romantis.
Kelima: Mendoakan
Setidaknya ada tiga amalan yang akan terus mengalir pahalanya meskipun pemiliknya telah meninggal dunia, tiga amalan tersebut adalah, Ilmu yang bermanfaat; Amal jariyah dan Doa anak sholeh.
Setiap orangtua akan merasa senang jika telah memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya termasuk mendidiknya, mengajari anaknya untuk selalu beramal dan memberi bekal agama yang kuat agar anaknya menjadi anak yang sholeh/sholehah.
Sedangkan doa kepada orangtua yang paling sering kita dengar adalah:
“Robbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo”
Artinya: “ Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtua-ku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil”
Jadi orangtua adalah cermin masa depan anak, bila dalam rumah tangga terbina hubungan yang harmonis antar anggota keluarga, saling memenuhi hak masing-masing serta saling menghormati. Maka sudah barang tentu anak-anak pun pada masa mendatang akan selalu menjunjung tinggi perintah orangtua, memelihara dan menjaganya ketika sudah lanjut usia, karena meskipun kita telah berbuat baik tapi jika kita masih mendurhakai orangtua sama halnya kita durhaka kepada Allah. Ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani “Taat kepada orangtua berarti taat kepada Allah, dan durhaka kepada orangtua berarti durhaka kepada Allah.”
Marilah kita bersama-sama untuk selalu berbuat baik, patuh, taat dan berbakti kepada kedua orangtua kita.
Mudah-mudahan ada manfaatnya.
Yup, s7 pak. Orang tua pasti menyayangi kita, walaupun terkadang dengan cara yang kita gak ngerti. (pernah merasa begitu gak sih?).
BalasHapusBtw,tapi sekarang kehidupan materialistik telah banyak merusak pola hub anak dan ortu. ketika ortu memandang anak sebagai aset, dan anak hanya sebatas memperhatikan secara materi...hancurlah hub itu. Hanya dengan aturan Islam kehidupan manusia akan harmonis...
Alhamdulillah... Barokallohufiikum.. terima kasih telah diingatkan..hmmm.. jadi kangen ortu nich..mo' telp dulu ah..
BalasHapusiya nih bos, kemarin saya ngerasa saya harus berbuat sesuatu yang berharga buat orang tua. kemarin jum'at, ibu dari sobat saya dari kecil dipanggil Allah, dan disanalah saya seperti ditegur untuk lebih berbakti kepada orang tua.
BalasHapusTerima kasih mas sudah diingatkan...artikel yang bagus..
BalasHapusBlog nya juga bagus..saya sudah link blog ini di blog saya..silakan cek..
Ditunggu link baliknya mas...
Terima kasih...
posting yang bagus buat renungan,alangkah bnyk dosa kita terhadap orang tua,tetapi kita tidak pernah sadar seberapa besar dan berat pengorbanan orangtua kita buat kita......i love u full my parents!!!!
BalasHapussenang dan bersyukur sekali bagi mereka yang masih punya ortu
BalasHapusSeringkali ketika saya membaca artikel seperti ini menjadi diingatkan kembali bagaimana kita harus berterima kasih kepada kedua orangtua yang telah membesarkan kita..
BalasHapusArtikelnya sangat menarik untuk kita renungkan.
Salam sukses
Yopan Prihadi
Orang tua adalah tumpuan bhakti kita... Ridha Alloh tergantung dari Ridha Orang tua ... maksimalkan bakti kita kepada orang tua...
BalasHapusWassalam tetenw
Beruntung lah bagi mereka yang masih mempunyai orang tua yang lengkap,ayah dan ibu.jadi sebelum semua terlambat maka berbakti lah kepada orang tua sebelum orang tua kita di panggil oleh TUHAN YANG MAHA ESA.dan bagi yang sudah ditinggal oleh orang tua kandung anda,cintailah orang tua dari suami atau istri anda seperti anda mencintai kedua orang tua anda
BalasHapuspulsamurah1chip
Makasih semuanya, Ummu,Budhe,mas Joko(o ya, berkali2 sy cb klik profilenya tp sy kesulitan masuk ya hehe), awaludyn, zhind, mbak ely(wah jauh2 dr jerman nih), mas yopan, alow p.Teten, tdk ketinggalan ko Oong(sukses ya dgn bisnisnya hehe)
BalasHapuskomentar2 anda sangat bagus...semakin memperlengkap kekurangan dr postingan sy,makasih banget
semoga saja kita semua bisa membahagiakan ke dua orang tua kita.
BalasHapusmudah sekali cara membuat orang tua itu menjadi bangga kepada kita....
BalasHapustapi banyak anak yang tidak memikirkan itu semua.
begitu banyak pengorbanan orang tua untuk kita...
BalasHapuskesalahan yang sangat besar jika kita tidak menghormati orang tua kita.
barbakti kepada orang tua adalah hala paling utama yang harus di lakukan oleh seorang anak.
BalasHapus